Senin, 06 Februari 2017

WOW HEBOH !!!.. Prabowo Joget Dangdut, SBY 'Turun Gunung', Mega Berteriak

WOW HEBOH !!!.. Prabowo Joget Dangdut, SBY 'Turun Gunung', Mega Berteriak




WOW HEBOH !!!.. Prabowo Joget Dangdut, SBY 'Turun Gunung', Mega Berteriak



JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto terlihat asyik berjoget dangdut di atas panggung, acara kampanye akbar Anies Baswedan - Sandiaga Uno, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) kemarin.
Prabowo Subianto tidak sendirian, ada juga sejumlah petinggi Partai Gerindra, termasuk Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani ditemani pula calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Para politisi itu juga ditemani oleh legenda dangdut Indonesia, Jaja Miharja.
Lagu dangdut yang mengiringi mereka adalah lagu berjudul "Terajana," lagu yang dipopulerkan oleh raja dangdut Rhoma Irama pertama kali pada tahun 1973 lalu, melalui album pertama Rhoma Irama dengan Soneta Grup berjudul "Soneta Volume I."
Rhoma Irama adalah salah satu seniman yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Idaman, yang sudah mengumumkan komitmennya untuk mendukung Anies - Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 ini.
Sayangnya Prabowo Subianto tidak sampai ikut bernyanyi. Ia hanya berjoget dangdut di panggung dengan menggoyang-goyangkan tubuh dan kedua tangannya, menemani pasangan Anies - Sandi dan tokoh lainnya yang saat itu ikut naik ke atas panggung.
Prabowo Subianto juga tidak ikut berjoget hingga lagu selesai, ia memilih untuk turun sebelum lagu tersebut selesai dilantunkan.
Di panggung tersebut yang berani untuk memamerkan suaranya dengan bernyanyi antara lain adalah Ahmad Muzani.
Walaupun hanya kebagian sepenggal lirik di bagian 'reff,' namun ia tampak 'pede' menyanyikan lagu tersebut sembari berjoget.
"Terajana, terajana, ini lagunya, lagu India," lantun Ahmad Muzani yang diiringi oleh para petinggi yang hadir di acara tersebut. Usai melantunkan lagu 'Terajana' Jaja Miharja tidak berhenti, ia kemudian melanjutkan dengan lagu Benyamin S berjudul 'Malem Minggu'.
Prabowo sempat ikut bergabung lagi ke atas panggung bahkan ikut bernyanyi.
Aksi Prabowo itu sontak membuat seluruh pendukung yang memadati Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, bergoyang.
"Aduh emak asiknye. Nonton dua-duan," lantun Prabowo dari atas panggung.
Setelah asik bernyanyi, Prabowo terlihat melemparkan topi yang sedang dia kenakan ke arah para pendukung. Mereka yang berada di bawah panggung berebut menangkap lemparan Prabowo itu.
Deklarasikan Jadi Presiden
Dalam kampanye akbar Anies-Sandiaga, Prabowo juga berorasi. Saat orasi ia mengutarakan minatnya untuk kembali maju sebagai calon presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Pada pembukaan acara Kampanye Akbar, Prabowo tampil pertama kali untuk berorasi. Mantan calon Presiden 2014 mengingatkan kepada pendukung Anies-Sandi untuk coblos nomor tiga pada 15 Februari mendatang.
"Saya datang kesini untuk menyatakan bahwa saya mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI yang akan datang dan Sandiaga Salahudin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI," tegas Prabowo disambut tepuk tangan yang gemuruh dari para pendukung yang hadir di Lapangan Banteng.
Prabowo mengisyaratkan pencalonannya pada 2019 nanti. "Saudara-saudara, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak-teriak," kata Prabowo.
Nama Prabowo langsung dielu-elukan massa. Mereka berteriak meminta agar Prabowo menjadi presiden. Pembawa acara pun beberapa kali menyebut Prabowo sebagai Presiden dari Partai Gerindra.
Prabowo mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan hak pilihnya. Sebab, jika tidak memilih atau salah pilih, orang yang tidak baik akan berkuasa.
"Ingat politik ini adalah tugas kita. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang tidak baik. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang-orang berengsek," ujarnya.
SBY dan Mega Jadi Jurkam
Pemandangan berbeda tampak pada pekan-pekan terakhir menjelang pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta.

Sabtu (4/2/2017) kemarin misalnya, sejumlah tokoh besar yang berada di balik pasangan calon Gubernur DKI Jakarta kembali turun gunung menyemarakkan kampanye.
Ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kampanye pasangan nomor urut satu, Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni di Ciracas, Jakarta Timur.
Demi mematangkan strategi pemenangan Agus-Sylviana, SBY bahkan mengumpulkan seluruh anggota DPRD DKI Jakarta dari 4 partai pengusung.
Tak hanya SBY, Megawati Soekarnoputri juga menjadi tamu spesial di kampanye akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang bertajuk #KonserGue2 (Konser Gue 2) di Senayan, Jakarta Pusat.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) ini menyampaikan, agar pasangan nomor urut dua memantapkan diri untuk menduduki kembali kursi kepemimpinan DKI Jakarta.DKI Jakarta pun siap menentukan pimpinan baru periode 2017 hingga 2022.
Megawati Soekarnoputri mengawali pidatonya dengan memekikkan "merdeka" sebanyak tiga kali.
Teriakan Mega disambut dengan sorakan massa pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang menghadiri konser "Gue 2".
"Merdekaaaa.. merdekaaa.. merdekaaa!" teriak Mega.
Mega sekaligus menceritakan dukungannya kepada Basuki-Djarot sejak awal.
"Saya dengan mantap tanpa ragu-ragu memberikan tanda tangan saya sebagai rekomendasi cagub dan cawagub dari Jakarta yaitu Bapak Basuki dan Djarot," ujar Mega.
Mega sekaligus melakukan simulasi pencoblosan dari atas panggung.
Dengan mantap, dia mencoblos nomor urut dua yang merupakan nomor pasangan Basuki dan Djarot.
Pada akhir pidatonya, Mega menutupnya dengan teriakan "merdeka".
"Merdekaa.. merdekaa... merdekaa...!" teriak Mega.
Sementara itu dalam kampanye akbar kandidat gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut dirinya berupaya menjaga Indonesia tetap damai, aman, dan sejahtera.
"Meskipun sekarang saya menjadi rakyat biasa, saya tetap mencintai negeri ini. Saya tidak ingin negeri kita gaduh. Jangan dibolak-balik. Saya tidak ingin negeri kita tercerai-berai," kata SBY.
SBY berpandangan, saat ini Indonesia pada umumnya dan Jakarta khususnya, sedang mengalami situasi yang memprihatinkan.
Untuk itu, SBY menilai perlu pemimpin baru untuk Jakarta dan atas dasar itulah dia mendukung pasangan Agus-Sylvi.
"Saya tidak ingin pemimpin-pemimpinnya tidak amanah dan mencintai rakyatnya sendiri. Hati saudara bisa saya baca. Kita ingin berjuang secara baik seraya memohon pertolongan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Jakarta berubah ke arah yang lebih baik dengan hadirnya Agus-Sylvi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," tutur SBY.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar